KLATEN - ngantilalicaraneturu.com || Siang yang cerah di Sungai Pusur membangkitkan semangat dua puluh peserta umum dan ibu-ibu senam sehat Lun Lovers Klaten. Mereka berkumpul di dermaga perahu bambu River Care Cokro 18, mengenakan pelampung cerah dan helm rapi. Keseruan terpancar dari raut wajah mereka, yang sudah siap merasakan tubing pertama. Bagi banyak peserta, ini bukan sekadar olahraga, melainkan pelarian singkat dari rutinitas harian. Perasaan antisipasi bercampur gugup menciptakan energi positif di tengah tawa ringan. Iin, yang baru pertama kali mengikuti tubing, mengaku jantungnya berdetak lebih cepat karena rasa penasaran. Raut wajah penuh antisipasi mengisyaratkan cerita seru yang akan mereka bagikan kemudian (23/08/2025).
Briefing keselamatan oleh Tim Pemandu River Care Cokro 18 berlangsung detail dan sistematis. Endang mengagumi demonstrasi posisi tubuh stabil di tubing dan simulasi sinyal darurat. Silvi merasa lega setelah mempelajari cara membaca aliran air dan titik evakuasi. Setiap pelampung dan helm diperiksa ketat untuk memastikan kenyamanan dan keamanan. Peralatan cadangan ditempatkan di titik strategis sepanjang rute sebagai antisipasi. Ari, koordinator rombongan, memuji profesionalisme tim pemandu yang menenangkan suasana. Beberapa ibu mengaku terkesan dengan perhatian detail pada tiap langkah persiapan.
Awal lintasan River Care Cokro 18 menyuguhkan arus tenang yang mengayun lembut. Peserta menikmati hembusan angin sambil menatap kilau air di bawah sinar matahari. Marimar berkata pengalaman ini seperti meditasi visual yang menenangkan jiwa. Tini menambahkan kicau burung dan riuh dedaunan menciptakan harmoni alam yang menyejukkan. Beberapa ibu berbincang santai, memanfaatkan kesempatan lepas dari hiruk-pikuk kota. Hembusan aroma tanah lembab menambah kesan petualangan alam yang autentik. Momen damai ini menjadi pengantar sebelum arus menantang dimulai.
Ketika tiba di tikungan arus berputar tajam, kegembiraan tak terbendung. Harjanti merasakan adrenalin naik saat tubing terangkat pusaran alami. Maria tertawa lepas sambil menjerit, menyebut sensasi ini luar biasa. Endang mengapresiasi keberanian teman-temannya yang saling membantu menjaga keseimbangan. Tantangan di cekungan tajam memaksa peserta fokus penuh sepanjang lintasan. Setiap detik di atas tubing terasa seperti menantang batas diri sendiri. Arus deras dan bebatuan menciptakan pengalaman mendebarkan yang sulit dilupakan.
Solidaritas terpancar saat beberapa tubing terjebak di balik akar pohon. Iin dan Marimar berkoordinasi menarik tubing dengan lembut, dibantu pemandu profesional. Endang berujar bahwa momen ini menguatkan persahabatan antar peserta. Beberapa ibu lain turut mendorong tubing agar tak terbalik, menambah semangat kebersamaan. Rona kebahagiaan terpancar saat petualangan kecil ini diakhiri tawa bersama. Semangat saling membantu bertahan hingga menuju area jeram selanjutnya. Pengalaman ini membuktikan kekompakan lebih dari sekadar aktivitas fisik biasa.
Profesionalisme pemandu menjadi kunci kenyamanan rombongan sepanjang petualangan. Komunikasi sinyal tangan untuk berhenti atau maju selalu responsif dan akurat. Silvi memuji kesiapan peralatan cadangan di pos-pos kritis rute. Harjanti terkesan bagaimana pemandu merespons perubahan arus dengan cepat dan tepat. Marimar menilai kehadiran pemandu lokal sangat membantu memahami karakter sungai. Dengan pengawasan profesional, peserta merasa bebas menikmati setiap tantangan tanpa rasa takut. Kepercayaan diri peserta meningkat berkat pengawasan yang sigap dan terstruktur.
Selain adrenalin, manfaat kesehatan juga dirasakan oleh semua peserta. Maria mencatat otot inti dan lengan bekerja ekstra menahan tubing di arus. Tini membandingkan latihan ini lebih efektif membakar kalori daripada senam rutin mereka. Silvi menambahkan interaksi dengan air memberi efek terapi bagi saraf dan pikiran. Aksi memungut sampah plastik di tepi sungai menyulut kesadaran lingkungan setiap peserta. Diskusi kecil tentang upaya konservasi menyemarakkan suasana di sela istirahat mereka. Mereka sepakat bahwa kebugaran fisik dan keberlanjutan alam berjalan beriringan dalam kegiatan ini.
Setelah hampir dua jam petualangan, rombongan berkumpul di titik akhir dengan senyum lega. Mayoritas peserta menilai River Care Cokro 18 sebagai perpaduan sempurna antara adrenalin dan keindahan alam. Iin berharap bisa menjajal rute lain bersama teman-teman senam sehat Klaten. Harjanti berencana membagikan pengalaman ini ke komunitas perempuan lain di Klaten. Endang menyebut harga terjangkau dan fleksibilitas paket sebagai nilai tambah. Pengalaman ini juga mendorong mereka merencanakan kegiatan serupa untuk memperkuat solidaritas grup. Bagi mereka, river tubing di Sungai Pusur wajib dicoba seluruh pecinta petualangan dan kebersamaan.
Paska selesai river tubing kemudian kegiatan disambung dengan senam bersama di depan pelataran River Care Cokro 18 yang antusias di ikuti para peserta, setelahnya selesai senam, ganti baju, dan bersih-bersih kemudian dilanjutkan dengan karaoke bersama sembari menunggu makan siang selesai dibuat. Hingga akhirnya diakhiri dengan makan bersama seluruh peserta dan team pemandu wisata.
Ari koordinator ibu-ibu senam Lun Lovers Klaten juga memuji kecakapan team Ngntilalicaraneturu Tour Guide Community dalam memanage petualangan wisata. Profesionalitas dan keramahan ditunjukkan oleh tim pemandu Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community dalam menjawab setiap pertanyaan dan mendampingi pada saat berpetualang. Dirinya sangat berterima kasih karena wisata jadi penuh kesan dan warna tersendiri.
( Red / Nurbertus TN )
