Tampilkan postingan dengan label #onedaytrip #exoloreklaten #ngantilalicaraneturutpurguidecommunity #klaten #rembang #cokro #camdiplaosan #rowojombor #pakethemat #murmer #wisata #dolanklaten #wisatasejarah #historytrip #rivertubing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #onedaytrip #exoloreklaten #ngantilalicaraneturutpurguidecommunity #klaten #rembang #cokro #camdiplaosan #rowojombor #pakethemat #murmer #wisata #dolanklaten #wisatasejarah #historytrip #rivertubing. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 September 2025

One Day Trip bersama Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community

One Day Trip bersama Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community

Pagi yang masih sepi menyambut rombongan kecil dari divisi logistik dan distribusi produsen Sari Roti di Rembang. Mereka berkumpul dengan semangat petualangan, membawa tas ransel ringan, botol air, dan derap harapan untuk mengeksplorasi Klaten dalam satu hari penuh. Jalan raya masih lengang ketika kendaraan melaju meninggalkan keramaian kota pesisir, sementara bayangan hijau persawahan dan pepohonan meneduhkan mata. Di antara tawa ringan dan obrolan hangat, suasana akrab tercipta, menandai awal perjalanan yang hendak dipenuhi cerita dan kenangan (14/09/2025).


Usai menempuh perjalanan darat sejauh puluhan kilometer, nuansa Candi Plaosan mulai terasa saat pilar-pilar batu purbakala muncul di kejauhan. Jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering seolah mengantar setiap langkah menuju gerbang utama kompleks. Langit cerah memantulkan cahaya lembut di atas atap candi, mempertegas keagungan struktur berusia lebih dari seribu tahun itu. Rombongan pun berhenti sejenak, menghela napas, lalu menyiapkan kamera untuk merekam detail relief dan ornamen yang tak pernah lekang oleh waktu.

Candi Plaosan Lor berdiri megah di sisi utara sebagai bangunan utama yang dominan. Pilar-pilar dengan relief tokoh Buddha menari di bawah bayang pohon beringin memberi kesan hidup pada batuan tegar. Tak jauh dari situ, Candi Plaosan Kidul tampil lebih mungil, namun memiliki aura yang tak kalah anggun, seolah saudara kembar yang dipisahkan oleh jalan raya. Tawa riang dan kilau lensa kamera bergantian menangkap momen, lalu hening menyergap saat keruwetan ukiran mengundang kekaguman mendalam.

Ipunk, pemandu dari Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community, berbagi sedikit kisah pada rombongan terkait sejarah singkat di balik bangunan ini. Menurutnya, Candi Plaosan dibangun sekitar abad ke-9 Masehi atas perintah Raja Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Monumen ini merupakan simbol cinta dan keharmonisan dengan Pramudyawardhani, putri Dinasti Syailendra yang memeluk agama Buddha. Keberadaan dua kubah utama, Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, mencerminkan perpaduan budaya Hindu dan Budha di satu kompleks yang sakral.

Rombongan mendengarkan dengan seksama saat Ipunk menjelaskan tentang filosofi ornamen dinding candi. Relief dewa-dewa Hindu dan tokoh Buddha yang terangkai seimbang disana, dimana seakan merayakan toleransi yang melampaui perbedaan keyakinan. Batu-batu pura yang menumpuk rapi menjadi saksi bisu dialog antar iman di masa lalu. Bangunan ini tidak hanya monumen arsitektur, melainkan jejak sejarah tentang persatuan sebuah kerajaan yang mengedepankan harmoni budaya.

Tak hanya nilai sejarah, Candi Plaosan menyimpan dimensi spiritual yang kuat. Setiap relief menuturkan cerita para dewa, manusia, dan alam semesta dalam satu kesatuan. Masyarakat di sekitar kompleks masih rutin menggelar upacara kecil untuk menghormati leluhur dan memohon berkah. Angin yang berhembus membawa aroma dupa, seolah mengajak setiap pengunjung merenung tentang makna kasih dan kebersamaan lintas zaman.

Setelah puas menyusuri lorong batu purbakala, Pungky, koordinator rombongan, mengumumkan kelanjutan petualangan menuju Mata Air Cokro. Perjalanan singkat menembus perkampungan dan hamparan sawah memperlihatkan sisi natural Klaten yang menawan. Suasana hening berbalut gemericik air jernih menyambut saat mereka tiba di lokasi. Cahaya matahari menari di permukaan sungai, menciptakan kilau yang menyejukkan hati setelah menatap kemegahan candi.

Di River Care Cokro 18, keseruan dimulai dengan wahana river tubing menantang. Aliran sungai yang tenang di beberapa titik berubah menjadi jeram ringan, membuat adrenalin terpacu sambil tetap aman untuk pemula. Beberapa peserta berani menelusuri lintasan berkelok, sementara yang lain memilih bersantai di gazebo bambu di tepian. Gemericik air yang menabrak pelampung menimbulkan tawa lepas, menghapus penat dan memberi kebebasan sesaat jauh dari rutinitas.

Perpaduan nektar sejarah di Candi Plaosan serta kesegaran alam di Mata Air Cokro membentuk harmoni tak terlupakan. Setiap ukiran dinding bercerita tentang cinta, keberagaman, dan pencarian harmoni, sedangkan aliran air mendedahkan sisi lembut bumi yang menyembuhkan. Rombongan seolah dibawa menembus lorong waktu, dari kilau batu purbakala ke gemericik jernih yang mengalir tanpa henti, menjadikan satu kesatuan perjalanan yang melampaui sekadar wisata sehari.

Menjelang pukul 11 siang digelar istirahat ishoma di Joglo Latar Tjokro, tempat bernaung dengan nuansa tradisional Jawa yang syahdu. Atap joglo yang lebar meneduhkan, sembari menyajikan hidangan ringan khas Klaten soto seger, gorengan, dan jahe hangat. Percakapan hangat terjalin antar anggota rombongan, membahas detail relief candi, keseruan river tubing, dan rencana leg terakhir menuju Rowo Jombor.

Saat senja mulai menjelang, rombongan melanjutkan perjalanan ke Rowo Jombor, danau rawa yang pinggir tepiannya dipenuhi eceng gondok serta pepohonan bambu. Perahu kecil telah menanti, siap membawa mereka menyusuri kanal sempit. Suasana magis muncul kala langit jingga memantul di permukaan air, ditemani kicau burung dan irama riak ringan. Panorama ini menutup rangkaian One Day Trip dengan kecantikan alam yang menenangkan jiwa.

Sebelum official tour guide berpisah, Ipunk membagikan tips bagi wisatawan yang ingin menyempurnakan perjalanan di Klaten:

- Bawa air minum dan topi lebar untuk menghadapi terik sinar matahari.  
- Datanglah pada pagi atau sore hari agar cahaya lembut menambah dramatisme foto.  
- Jelajahi pasar tradisional terdekat untuk mencicipi jenang khas dan jajanan tempo dulu.  
- Jangan ragu bertanya pada pemandu lokal tentang kisah rakyat di sekitar candi, sejarah, sungai, dan mata air.

“Selamat merencanakan petualangan wisata selanjutnya, dan jangan ragu mengontak tim kami Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community untuk memudahkan perjalanan Anda agar lebih berkesan dan tak terlupakan,” tutup Ipunk penuh semangat. Di balik lelah perjalanan, kepuasan terpancar di wajah setiap wisatawan yang terpesona oleh keindahan warisan sejarah dan alam Klaten.

( Pitut Saputra )

Artikel ini telah tayang di Medium.com


Workshop Kolaborasi Tanaman Pangan Alternatif Jali

Workshop Kolaborasi Tanaman Pangan Alternatif Jali  KLATEN- ngantilalicaraneturu.com Kesan pertama melihat bulir jali seringkali...